7 Kesalahan Fatal Saat Memilih Workshop – Jangan Sampai Rugi!

Share this article

Ingin ikut workshop tapi takut salah pilih? Simak 7 kesalahan fatal yang sering dilakukan peserta agar investasi Anda tidak sia-sia!

Workshop adalah cara efektif untuk meningkatkan keterampilan, memperluas jaringan, dan mendapatkan wawasan baru. Namun, banyak peserta yang justru merasa kecewa setelah menghabiskan uang dan waktu untuk workshop yang tidak memberikan manfaat sesuai harapan.

Mengapa ini bisa terjadi? Salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan dalam memilih workshop!

Jika Anda tidak ingin mengalami hal yang sama, simak 7 kesalahan fatal yang harus Anda hindari saat memilih workshop agar investasi Anda tidak sia-sia.

1. Tidak Menentukan Tujuan yang Jelas

Kesalahan pertama yang sering dilakukan adalah mengikuti workshop tanpa tujuan yang jelas. Sebelum mendaftar, tanyakan pada diri sendiri:

  • Apa yang ingin saya pelajari dari workshop ini?
  • Apakah workshop ini relevan dengan karier atau bisnis saya?
  • Bagaimana workshop ini bisa membantu mencapai tujuan saya?

Jika Anda hanya mengikuti workshop karena tren atau ajakan teman tanpa memahami manfaatnya bagi diri sendiri, besar kemungkinan Anda akan kecewa di kemudian hari.

Solusi: Buat daftar keterampilan atau pengetahuan yang ingin Anda peroleh, lalu cari workshop yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tersebut.

2. Tidak Mengecek Kredibilitas Pembicara dan Penyelenggara

Tidak semua workshop dikelola oleh penyelenggara yang kompeten. Jika Anda mendaftar tanpa melakukan riset, Anda berisiko mengikuti workshop yang diisi oleh pembicara yang kurang berpengalaman atau bahkan abal-abal.

Sebelum mendaftar, lakukan riset dengan cara berikut:

🔹 Cari informasi tentang pembicara di LinkedIn atau website pribadi mereka.
🔹 Lihat pengalaman dan keahlian mereka di bidang terkait.
🔹 Periksa rekam jejak penyelenggara melalui testimoni atau review dari peserta sebelumnya.

Solusi: Pastikan pembicara memiliki pengalaman yang relevan dan penyelenggara memiliki rekam jejak yang baik dalam mengadakan workshop.

3. Tidak Mengecek Kurikulum dan Materi Workshop

Workshop yang baik harus memiliki kurikulum yang jelas dan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta. Jika Anda hanya melihat judul workshop tanpa memahami isi yang akan disampaikan, Anda bisa salah pilih!

❌ Kesalahan yang sering terjadi:

  • Workshop terlalu teoritis tanpa praktik langsung.
  • Materi terlalu umum dan tidak memberikan wawasan baru.
  • Tidak ada sesi tanya jawab atau interaksi dengan pembicara.

Solusi: Minta detail kurikulum sebelum mendaftar dan pastikan ada sesi praktik atau diskusi interaktif.

4. Tidak Memperhatikan Format Workshop

Setiap workshop memiliki format yang berbeda—ada yang full online, ada yang tatap muka, ada yang hanya berupa webinar singkat, dan ada yang berbentuk kelas intensif selama beberapa hari.

Jika Anda memilih workshop tanpa mempertimbangkan formatnya, Anda bisa merasa tidak nyaman atau sulit memahami materi.

Solusi: Pilih format workshop yang sesuai dengan gaya belajar Anda. Jika Anda lebih suka interaksi langsung, pilih workshop tatap muka. Jika ingin fleksibilitas, pilih yang berbasis online dengan rekaman sesi.

5. Mengabaikan Biaya dan Fasilitas yang Ditawarkan

Harga workshop bervariasi, mulai dari gratis hingga jutaan rupiah. Namun, harga mahal tidak selalu menjamin kualitas yang lebih baik.

Sebelum membayar, periksa apakah harga workshop sebanding dengan manfaatnya:

  • Apakah ada materi eksklusif yang tidak bisa didapatkan di tempat lain?
  • Apakah peserta mendapatkan akses ke komunitas, konsultasi, atau mentoring?
  • Apakah ada sertifikat yang diakui secara profesional?

Solusi: Bandingkan biaya dengan manfaat yang ditawarkan. Jangan mudah tergiur dengan harga murah tanpa mengecek kualitas workshop tersebut.

6. Tidak Membaca Testimoni dan Review Peserta Sebelumnya

Salah satu indikator kualitas workshop adalah pengalaman peserta sebelumnya. Jika Anda tidak mencari review sebelum mendaftar, Anda bisa kecewa jika workshop ternyata tidak sesuai ekspektasi.

Cara mencari testimoni yang valid:
🔹 Cek website penyelenggara, apakah ada review asli dari peserta?
🔹 Cari ulasan di media sosial atau forum diskusi.
🔹 Jika memungkinkan, tanyakan langsung kepada peserta yang pernah mengikuti workshop tersebut.

Solusi: Jika ada banyak testimoni negatif atau keluhan dari peserta sebelumnya, pertimbangkan untuk mencari alternatif lain.

7. Tidak Menggunakan Ilmu yang Sudah Dipelajari

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan peserta workshop adalah tidak menerapkan ilmu yang sudah dipelajari. Banyak orang hanya mencatat materi tanpa benar-benar mempraktikkannya dalam kehidupan atau pekerjaan mereka.

Jika Anda hanya mengikuti workshop tanpa mengambil langkah konkret setelahnya, maka manfaatnya akan sia-sia.

Solusi: Buat rencana aksi setelah mengikuti workshop! Terapkan ilmu yang didapat dalam pekerjaan, proyek, atau bisnis Anda sesegera mungkin.

Workshop bisa menjadi investasi yang sangat berharga untuk pengembangan diri dan karier Anda—jika Anda memilihnya dengan bijak. Hindari 7 kesalahan di atas agar Anda mendapatkan manfaat maksimal dari setiap workshop yang Anda ikuti!

💡 Sudah siap memilih workshop yang tepat? Pastikan Anda menerapkan tips ini sebelum mendaftar!

Leave a Reply

About Us

Kaisae produces unique, natural and environment-friendly products from natural Bamboo & Wood. We are committed to providing professional services to produce the highest quality products.

We always bring value product to the customers when working with us, and for every product sold, 5% of the profit will be exchanged for of trembesi trees which will be planted on the Puntong Sumiak Hills, West Borneo

Recent Posts

Follow Us